Sebuah LUKA ASA

Aku tak bisa menerka-nerka,
warna merah senja,
Yang terdiam di barat sana,
tinggal engkau pilih,
apakah dia luka atau pun asa.
Senja senja merah...
yang menutup semua lelah,
seperti tangan ibu...
Yang mengelap debu berguguran diwajah


Setelah Tuhan,
hanya airmata yang paling memahami akan luka dan asa, seperti apa rindu yang memeluk hati, seperti apa pedih di hati yang tak terperi

Sesuatu yang engkau namai luka dan asa, telah banyak mengajariku… bagaimana cara mencintaimu… tanpa harus melukai juga menyakiti,,,, Seorang perempuan yang aku panggil Ibu, selalu mengingatkan… sesuatu yang paling sakit adalah menyakiti
Inilah cinta, didalamnya selalu ada luka dan asa, seperti kehidupan ini sendiri. Ia tidak pernah diminta, ia juga tidak bisa dihindari.
Like Me: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

Renungan

Feedage Grade B rated