Aku Menanti Seorang Jodoh

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ
http://obat-penyejuk-hati.blogspot.com

Artikel : Aku Menanti Seorang Jodoh
Segala puji bagi Alloh, Robb semesta alam. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi termulia, pemuka para rosul. Aku bersaksi bahwasanya tiada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Alloh dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusannya.

Artikel Tentang Aku Menanti Seorang Jodoh
http://obat-penyejuk-hati.blogspot.com


perasaan itu adalah bagian dari kemuliaan yang Allah tetapkan bagi kita
perasaan itulah yang mengeksiskan kita dengan beban berat amanah ini
maka jagalah perasaan itu tetap suci dan mensucikan.
cinta adalah sebuah karunia dari kelembutan hati dan perasaan manusia
suatu karunia Allah yang membutuhkan bingkai yg jelas
sebab terlalu banyak pengagung cinta ini yang kemudian menjadi hamba yang tersesat
cinta bisa menjadi rahmat dengan jaminan kesempurnaan agama dan disisi lainnya adalah gerbang fitnah dan kehidupan yg sengsara
wajah, warna, ekspresi dan nuansa cinta kita masih terkesan ‘misteri’
pernyataan ‘Nikah dulu baru pacaran’ masih menjadi jargon yang menyimpan pertanyaan misteri, “Bagaimana caranya, emang bisa?”
inilah salah satu alasan penting dan mendesak untuk mengkampanyekan cinta dengan wujud yang baru
cinta yang diberkahi karena taat kepada sang Penguasa
cinta yang menjaga diri dari penyimpangan, penyelewengan dan perbuatan ingkar terhadap nikmat Allah yang banyak
cinta yang berorientasi bukan sekedar jalan berdua, makan, nonton dan seabrek romantika yang berdiri diatas pengkhianatan terhadap nikmat, rizki, dan amanah yang Allah berikan kepada kita,ALLAHUMA AMIEN,

Bismillahirahmanirahim... Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam yang telah memberikan nikmat yang tidak terhitung oleh kita.
Selawat serta salam ke atas junjungan besar Nabi Muhammad SAW, Rasul pilihan utusan Allah SWT

Buat panduan bersama, soal jodoh dan pertemuan bukan suatu yang mudah untuk diungkapkan karena kadang-kadang ia terjadi dengan sendiri tanpa kita sedari.

Allah berfirman : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaaan Allah ialah menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”(Surah Ar-Rum: 21)

Dalam kehidupan masyarakat, perkawinan/pernikahan sangat diperlukan. Tujuannya adalah untuk meneruskan kehidupan umat manusia di bumi ini. Perkahwinan merupakan fitrah bagi setiap makhluk Allah dan menjadi asas bagi melanjutkan bahtera kehidupan.

Seringkali kita mendengar ungkapan: jodoh pertemuan, ajal maut di tangan Tuhan. Pendapat ini baik kerana ia dapat mendidik manusia dengan sifat Qana’ah (bersyukur dengan apa yang ada) tetapi, wujud pula manusia yang terlalu cepat menyerah kepada takdir, tanpa sebarang usaha.

Beberapa pendapat tentang jodoh :

1- JODOH SEBAGAI TAKDIR


“Jodoh di tangan Tuhan, manusia mesti merima jodohnya, baik ataupun buruk.” Pendapat ini sangat besar pengaruhnya dan berkembang luas dalam masyarakat, tapi sayang pendapat ini kurang tepat. Jika pendapat tersebut hanya bermaksud: “Jodoh di tangan Tuhan makan ada kebenarannya. Tetapi ayat yang seterusnya terkeluar dari hakikat sebenar.

Kekeliruan yang nyata sebagai bukti lemahnya pendapat itu seringkali kita dengar, “Sudah takdir Tuhan, jodoh saya tak panjang.” Daripada pendapat itu, adakah Tuhan bersalah memutuskan hambanya? Hakikat sebenarnya, siapa yang memutuskannya.

2- MENCARI JODOH


“Jodoh di tangan Tuhan, tetapi manusia harus beriktiar mencari dan memilihnya.” Pendapat ini lebih baik dari pendapat pertama, walaupun masih belum sempurna. Masalahnya terletak pada sudut ikhtiar untuk mencari dan memilih jodoh.

3- BERIKHTIAR DAN BERTAWAKAL

“Jodoh di tangan Tuhan dan manusia wajib berikhtiar mencari dan memilihnya sesuai dengan ketentuan yang ditentukan Tuhan.”
Pendapat ini lebih sempurna. Memang itulah aturan mencari dalam memilih jodoh. Selain daripada pendapat di atas, masih ada cara lain yang digunakan di beberapa tempat seperti :

a. Jodoh dicari dan dipilih oleh orang tua tetapi perkawinan berlangsung atas persetujuan anak.
b. Anak lelaki mencari dan memilih jodohnya sendiri tetapi keputusan berkahwin bergantung kepada orang tua.
c. Anak lelaki atau perempuan mencari dan memilih jodohnya sendiri tetapi keputusan menikah bergantung kepada kedua belah pihak orang tua.
d. Anak lelaki atau perempuan mencari atau memilih jodohnya sendiri serta menentukan sendiri perkahwinannya.

Mengikut ajaran Islam, persetujuan antara kedua belah pihak merupakan perkara asas, iaitu atas persetujuan dari calon suami dan isteri. Ini disebabkan perkahwinan di dalam Islam bertujuan untuk keselamatan dan kesejahteraan pasangan tersebut. Kedua orang tua harus turut serta memikirkan atau memerhatikan jodoh bagi anaknya. Jadi, masalah memilih jooh dalam Islam boleh dilakukan oleh anak ataupun kedua orang tua. Namun begitu, kedua orang tua tidak boleh sesuka hati mencarikan calon untuk anaknya. Ianya mestilah berlandaskan ajaran Islam.

Walaupun perasaan cinta dan kasih sayang merupakan fitrah dari Allah, tetapi kiat perlu sedar bahawa keabadian cinta itu tidak diperolehi sebagai satu anugerah tanpa diiringi dengan usaha yang bersungguh-sungguh. Sikap berhati-hati dalam menentukan pilihan untuk pasangan hidup merupakan ciri khas dari insan budiman. Sekiranya salah membuat pilihan, bererti sepanjang hayat menanggung penyesalan sikap memilih dan ingin dipilih adalah hak bagi setiap manusia
By Andre and Nisa
http://obat-penyejuk-hati.blogspot.com
Like Me: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

Renungan

Feedage Grade B rated