MANISNYA DAN INDAHNYA IMAN


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ
Begitulah Alloh Subhanahu wa Ta'ala menyerupakan keimanan dengan pohon yang toyyibah yang kuat akarnya di bumi, sangat kokoh, yang dahannya dan cabangnya menjulang kelangit, meninggi lagi sangat tinggi, maka pohon itu adalah pohon yang zakiyah lagi namiyah, buahnya bisa dipetik di setiap saat, mudah memetiknya di setiap waktu.

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ ﴿٢٤﴾ تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا ۗ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ

" Tidakkah engkau melihat bagaimana Alloh membuat suatu perumpamaan untuk suatu kalimat yang toyyibah (kalimat tauhid) seperti pohon yang toyyibah, akarnya kuat dan cabang-cabangnya ke langit, bisa dipetik buahnya setiap saat dengan idzin Robbnya, dan adalah Aloh membuat perumpamaan untuk manusia agar mereka ingat ".(QS. Ibrohim : 24-25).


Sesungguhnya keimanan membuahkan amalan sholih dan ucapan yang toyyibah, sebagaimana pohon yang toyyibah yang memiliki buah yang lezat lagi bermanfaat.

Barangsiapa yang mau memperhatikan kalam Robbani ini , dia akan melihat kalam tersebut sesuai dengan pohon keimanan dan pohon tauhid yang menancap di hati seorang mukmin dimana cabang-cabangnya adalah amalan sholih yang naik ke langit, senantiasa membuahkan kebaikan di setiap waktu karena kekuatannya di dalam hati, mahabbah di dalam hati , ikhlas dalam beramal, ma'rifah yang sebenar-benarnya lagi menegakkan hak dari amalan sholih tersebut dan senantiasalah tersifati demikian, amalan tersebut tercelup dengan celupannya Alloh Ta'ala yang tidak ada sebagus-bagus celupan  dari celupanNya, maka dia mengenal hakikat uluhiyah dari Alloh Ta'ala yang Alloh Ta'ala menguatkan di dalam hatinya, ia bersaksi terhadap sifat uluhiyah Alloh Ta'ala dengan lisannya, ia benarkan dengan jawarihnya (anggota badannya) dan ia tiadakan hakikat uluhiyah dan segala kelaziman-kelaziman atas setiap apa-apa dari selain Alloh 'azza wa jalla.

Lisannya berpijak diatas hatinya di dalam peniadaan (nafyu) dan penetapan (itsbat), anggota badannya mengamalkannya, inilah persaksian untuk Alloh Ta'ala terhadap sifat wahdaniyahNya.

Maka tidaklah ragu lagi bahwasannya kalimat toyyibah ini bersumber dari hati dan diucapkan dengan lisan, senantiasa membuahkan amalan yang sholih yang naik kehadapan Alloh Ta'ala diwaktu siang dan malam.

Kalimat toyyibah yang menjulang dengan sebab kesholihan menduduki kedudukan ridho dan menerima, dan amalan sholih ini senantiasa diiringi dengan ucapan yang sholih, sebagaimana Aloh Ta'ala katakan :

إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ

"KepadaNyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang sholih dinaikkanNya".(QS. Fathir : 10).

Dalam ayat ini terkandung kesempurnaan ilmunya Alloh Ta'ala dan  hikmahNya  bahwa sebuah pohon pasti memiliki akar, batang, dahan, daun dan buah, sebagaimana pohon iman, akarnya ilmu dan yakin, batangnya ikhlas, dahannya amal sholih, buahnya adalah atsar yang terpuji, akhlak yang mulia, perbauatan yang sholih, dimana pohon itu memancap kuat di hati yang mewariskan bagi pemiliknya rasa manis yang ia dapati di dalam hatinya, serta ketenangan pada jiwa.

Nabi shollallohu 'alaihi wa salam berkata :

الإيمان بضع و سبعون شعبة، فأقضلها قول لا إله إلاالله و أدناها إماطةالأذى عن الطريق، والحياء شعبة من الإيمان

" Iman itu memiliki lebih dari tujuh puluh tiga cabang, maka yang paling afdhol adalah ucapan ( لا إله إلاالله  ) dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan di jalan, dan malu adalah salah satu cabang dari iman ".(Bukhori 1/51, Muslim 1/6 dari sahabat Abu Huroiroh rodhiyallohu 'anhu).

Dalam hadist ini terkandung faidah bahwa sebuah pohon tidak akan hidup melainkan dengan merawatnya (dari rerumputan dan ilalang) dengan menyiraminya dan  segala menjaga dari segala penyakit atau hama, maka ketika pohon itu di biarkan dia kan layu dan kering dan akibatnya bisa mati.

Begitulah pohon iman di dalam hati , seandainya pemiliknya tidak menjaga di setiap waktu dengan ilmu yang bermanfa'at, amalan sholih, berdzikir dan tafakur, tafakur diatas dzikir tentu bisa ditebak. iman itu akan berkurang dan berkurang.

Nabi shollallohu 'alaihi wa salam berkata :

إن الإيمان ليخلق في جوف أحد كم كما يخلق الثوب، فا سألوا الله أن يجدد الإيمان في لوبكم

" Sesungguhnya iman itu benar-benar akan kusut (lapuk) pada hati seseorang dari kalian sebagaimana kusutnya baju, maka mintalah kepada Alloh untuk diperbaharui iman didalam hati-hati kalian ". (Hakim 1/4 dari haditsnya Abdulloh bin Amr bin Al 'ash rodhiyallohu 'anhu).

Oleh karena itulah tanaman apabila tidak dirawat oleh pemiliknya maka tidak ragu lagi dia kan layu kemudian mati.
Like Me: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

Renungan

Feedage Grade B rated