بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ
Segala puji bagi Alloh, Robb semesta alam. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi termulia, pemuka para rosul. Aku bersaksi bahwasanya tiada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Alloh dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusannya.
Artikel Tentang Cinta Yang Takkan Pernah Sirna
http://obat-penyejuk-hati.blogspot.com
Artikel Tentang Cinta Yang Takkan Pernah Sirna
http://obat-penyejuk-hati.blogspot.com
Alloh Ta’ala telah menjadikan penyebab adanya kecintaan, andaikata penyebab tumbuhnya cinta adalah rupa yang elok, tentu yang tidak memiliki keelokan tidak akan dianggap layak untuk dicintai.
Cinta bukan karena keindahan yang tampak di mata
Tetapi karena yang menyatukan hati dan jiwa
Kadangkala ada yang mendapatkan pasangan yang tidak sepadan fisiknya dan hartanya, padahal ia juga mengakui keelokan dan kelebihan yang lain, kenapa ?
Kita tahu bahwa cinta itu bermacam-macam, ada cinta yang yang bersemi karena persahabatan, karena kedudukan, ada juga karena masing-masing ada rahasia yang terpendam dan ada juga cinta yang tidak disertai adanya suatu alasan yang pasti dst.
Cintaku bersemi apapun dirimu
Tak peduli keadaanmu
Kau tak peduli akupun begitu
Biarkan celaan karena cinta telah terpatri
Semua jenis cinta ini akan luntur jika penyebabnya juga luntur , menyusut jika penyebabnya menyusut, mereda karena saling berjauhan, sebaliknya menjadi mantap jika penyebabnya semakin mantab, membara karena saling berdekatan.
Dikisahkan bahwa ada seorang lelaki menjenguk orang yang yang dicintai. Tak beberapa lama laki-laki itupun jatuh sakit, tatkala orang yang dicintainya sembuh dan ia ganti menjenguknya, maka ia pun ikut sembuh.
Kujenguk kekasih yang sedang sakit
Lalu aku pun sakit
Diapun datang
Sakitku pun sirna karena saling memandang
Jika engkau perhatikan kehidupan ini, tentu kau akan mendapatkan adanya dua orang yang saling mencintai, adanya kecocokan dalam satu keadaan, perbuatan atau tujuan, jika tujuan, sifat, perbuatan, jalan saling bertentangan tentu keduanya akan saling berjauhan.
Jika cinta itu tumbuh karena kesesuaian dan kecocokan, maka cinta itu akan menjadi kokoh dan kuat .
Yang paling mulia adalah cinta yang bersemi karena Alloh ‘azza wa jalla
Hendaknya cintamu karena Alloh ‘azza wa jalla
Tatkala mahabbah adalah kecondongan hati secara sempurna kepada yang dicintai yang demikian akan membawa kepada ketaatan dan pengagungan, setiap kali kecondongan itu menguat maka ketaatan itu akan semakin sempurna dan pengagungan itu semakin besar.
Kecondongan yang melazimkan keimanan bahkan dia adalah ruhnya iman kalau begitu manakah sesuatu yang paling tinggi dari suatu urusan bahwa Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan RosulNya shollallohu ‘alaihi wa salam lebih dicintai oleh hamba, maka mahabbah yang seperti inilah adalah mahabbah yang takkan pernah luntur dan sirna.
Tidaklah hamba sang pecinta sampai pada kedudukan ini melainkan dengan adanya beberapa perkara :
1. Hendaknya Alloh Ta’ala dan Rosulnya lebih ia cintai dari selainnya
Alloh Subhanahu wa Ta’ala berkata :
قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
"Katakanlah: "jika keberadaan bapak-bapak kalian , anak-anak kalian , saudara-saudara kalian, isteri-isteri kalian, keluarga kalian, harta kekayaan kalian yang kalian usahakan, jual beli yang kalian khawatikan kerugiannya, dan tempat tinggal yang kalian ridho’i lebih kalian cintai dari Alloh dan RosulNya dan jihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Alloh mendatangkan keputusanNya". Dan Alloh tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik." (QS. AT Taubah : 24).
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa salam berkata :
لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من والده وولده و الناس أجمعين
“ Tidaklah sempurna keimanan salah seorang dari kalian sehingga keberadaanku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya dan manusia seluruhnya “.(Bukhori 1/58, Muslim 2/15 dari haditsnya Anas bin Malik Rodhiyallohu ‘anhu).
Inilah nash-nash yang sangat jelas dihadapanmu wahai hamba sang pecinta bahwa disana ada orang tua , anak, istri, saudara, keluarga, ikatan darah, nasab, kekerabatan, harta, keindahan dunia, kesenangan, rumah, kehidupan dunia dan kelezatannya berada pada satu daun timbangan, dan cinta kepada Allloh Ta’ala dan RosulNya, jihad di jalan Aloh Ta’ala berada pada timbangan yang lain, maka yang kedua inilah timbangan yang lebih berat, inilah yang dinamakan kemurnian iman, jika tidak maka tunggulah sehingga Alloh Ta’ala mendatangkan perintahnya, maka Alloh Ta’ala akan mencampakkanmu ketempat orang-orang yang fasik..dan adalah Alloh tidaklah memberi petunjuk pada orang-orang yang fasik.
Akan tetapi bukan berarti seorang hamba tidak diperbolehkan mencintai istrinya, keluarganya, orang tuanya, anaknya, hartanya, kehidupan dan kelezatan, sekali kali tidak akan tetapi hendaknya semua ini sebagai pendorong menuju aqidah ruhaniyah yang diridhoi olehNya.
2. Hendaknya Alloh ta’ala dan RosulNya lebih utama untuk diagungkan
Alloh Subhanahu wa Ta’ala berkata :
إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا ﴿٨﴾ لِّتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ وَتُسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
“ Sesungguhnya Kami telah mengutusmu sebagai saksi, pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, supaya kalian beriman kepada Alloh dan RosulNya, menguatkan (agama)Nya, membesarkanNya. Dan bertasbih kepadaNya di waktu pagi dan petang “.(QS. Al Fath : 8-9).
3. Hendaknya Alloh Ta’ala dan RosulNya lebih utama untuk ditaati.
Alloh ta’ala mengatakan :
مَّن يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ
“Barangsiapa yang menta'ati Rosul , maka sungguh ia telah menta'ati Alloh”. (QS. An Nisa’ : 80).
kuingin semua cintaMu menyatu disini
merasuk ke dalam hatiku
bersemayam didada
ku ingin cintaMu tiada sirna
Wahai Robbi
Sibukkanlah hatiku dengan cintaMu
agar ringan apa yang bersemayam dalam hatiku
kabulkanlah..
Cinta bukan karena keindahan yang tampak di mata
Tetapi karena yang menyatukan hati dan jiwa
Kadangkala ada yang mendapatkan pasangan yang tidak sepadan fisiknya dan hartanya, padahal ia juga mengakui keelokan dan kelebihan yang lain, kenapa ?
Kita tahu bahwa cinta itu bermacam-macam, ada cinta yang yang bersemi karena persahabatan, karena kedudukan, ada juga karena masing-masing ada rahasia yang terpendam dan ada juga cinta yang tidak disertai adanya suatu alasan yang pasti dst.
Cintaku bersemi apapun dirimu
Tak peduli keadaanmu
Kau tak peduli akupun begitu
Biarkan celaan karena cinta telah terpatri
Semua jenis cinta ini akan luntur jika penyebabnya juga luntur , menyusut jika penyebabnya menyusut, mereda karena saling berjauhan, sebaliknya menjadi mantap jika penyebabnya semakin mantab, membara karena saling berdekatan.
Dikisahkan bahwa ada seorang lelaki menjenguk orang yang yang dicintai. Tak beberapa lama laki-laki itupun jatuh sakit, tatkala orang yang dicintainya sembuh dan ia ganti menjenguknya, maka ia pun ikut sembuh.
Kujenguk kekasih yang sedang sakit
Lalu aku pun sakit
Diapun datang
Sakitku pun sirna karena saling memandang
Jika engkau perhatikan kehidupan ini, tentu kau akan mendapatkan adanya dua orang yang saling mencintai, adanya kecocokan dalam satu keadaan, perbuatan atau tujuan, jika tujuan, sifat, perbuatan, jalan saling bertentangan tentu keduanya akan saling berjauhan.
Jika cinta itu tumbuh karena kesesuaian dan kecocokan, maka cinta itu akan menjadi kokoh dan kuat .
Yang paling mulia adalah cinta yang bersemi karena Alloh ‘azza wa jalla
Hendaknya cintamu karena Alloh ‘azza wa jalla
Tatkala mahabbah adalah kecondongan hati secara sempurna kepada yang dicintai yang demikian akan membawa kepada ketaatan dan pengagungan, setiap kali kecondongan itu menguat maka ketaatan itu akan semakin sempurna dan pengagungan itu semakin besar.
Kecondongan yang melazimkan keimanan bahkan dia adalah ruhnya iman kalau begitu manakah sesuatu yang paling tinggi dari suatu urusan bahwa Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan RosulNya shollallohu ‘alaihi wa salam lebih dicintai oleh hamba, maka mahabbah yang seperti inilah adalah mahabbah yang takkan pernah luntur dan sirna.
Tidaklah hamba sang pecinta sampai pada kedudukan ini melainkan dengan adanya beberapa perkara :
1. Hendaknya Alloh Ta’ala dan Rosulnya lebih ia cintai dari selainnya
Alloh Subhanahu wa Ta’ala berkata :
قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
"Katakanlah: "jika keberadaan bapak-bapak kalian , anak-anak kalian , saudara-saudara kalian, isteri-isteri kalian, keluarga kalian, harta kekayaan kalian yang kalian usahakan, jual beli yang kalian khawatikan kerugiannya, dan tempat tinggal yang kalian ridho’i lebih kalian cintai dari Alloh dan RosulNya dan jihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Alloh mendatangkan keputusanNya". Dan Alloh tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik." (QS. AT Taubah : 24).
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa salam berkata :
لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من والده وولده و الناس أجمعين
“ Tidaklah sempurna keimanan salah seorang dari kalian sehingga keberadaanku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya dan manusia seluruhnya “.(Bukhori 1/58, Muslim 2/15 dari haditsnya Anas bin Malik Rodhiyallohu ‘anhu).
Inilah nash-nash yang sangat jelas dihadapanmu wahai hamba sang pecinta bahwa disana ada orang tua , anak, istri, saudara, keluarga, ikatan darah, nasab, kekerabatan, harta, keindahan dunia, kesenangan, rumah, kehidupan dunia dan kelezatannya berada pada satu daun timbangan, dan cinta kepada Allloh Ta’ala dan RosulNya, jihad di jalan Aloh Ta’ala berada pada timbangan yang lain, maka yang kedua inilah timbangan yang lebih berat, inilah yang dinamakan kemurnian iman, jika tidak maka tunggulah sehingga Alloh Ta’ala mendatangkan perintahnya, maka Alloh Ta’ala akan mencampakkanmu ketempat orang-orang yang fasik..dan adalah Alloh tidaklah memberi petunjuk pada orang-orang yang fasik.
Akan tetapi bukan berarti seorang hamba tidak diperbolehkan mencintai istrinya, keluarganya, orang tuanya, anaknya, hartanya, kehidupan dan kelezatan, sekali kali tidak akan tetapi hendaknya semua ini sebagai pendorong menuju aqidah ruhaniyah yang diridhoi olehNya.
2. Hendaknya Alloh ta’ala dan RosulNya lebih utama untuk diagungkan
Alloh Subhanahu wa Ta’ala berkata :
إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا ﴿٨﴾ لِّتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ وَتُسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
“ Sesungguhnya Kami telah mengutusmu sebagai saksi, pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, supaya kalian beriman kepada Alloh dan RosulNya, menguatkan (agama)Nya, membesarkanNya. Dan bertasbih kepadaNya di waktu pagi dan petang “.(QS. Al Fath : 8-9).
3. Hendaknya Alloh Ta’ala dan RosulNya lebih utama untuk ditaati.
Alloh ta’ala mengatakan :
مَّن يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ
“Barangsiapa yang menta'ati Rosul , maka sungguh ia telah menta'ati Alloh”. (QS. An Nisa’ : 80).
kuingin semua cintaMu menyatu disini
merasuk ke dalam hatiku
bersemayam didada
ku ingin cintaMu tiada sirna
Wahai Robbi
Sibukkanlah hatiku dengan cintaMu
agar ringan apa yang bersemayam dalam hatiku
kabulkanlah..
By Andre and Nisa
http://obat-penyejuk-hati.blogspot.com