بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ
Segala puji bagi Alloh, Robb semesta alam. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi termulia, pemuka para rosul. Aku bersaksi bahwasanya tiada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Alloh dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusannya.
Artikel Tentang Sumber Penyakit Datang Dari Hati
Artikel Tentang Sumber Penyakit Datang Dari Hati
"Dosa dan maksiat yang diperbuat anak manusia memang mengundang kemudarotan. Kemudhorotannya bagi hati seperti halnya kemudhorotan racun bagi tubuh. Tidak ada satu kejelekan yang didapatkan di dunia dan di akhirat kelak kecuali karena sebab dosa dan maksiat". (Ad-Da`u wad Dawa`, Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah rohimahullohu, hal. 65).
Hendaknya kita selalu takut untuk berbuat dosa kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala, Kalaupun tergelincir, segeralah bertaubat kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala dan menutupnya dengan kebaikan, agar hati dapat bersih kembali.
Seandainya ada yang mengatakan " jika seseorang bertaubat maka apakah pahala amalannya akan kembali ? "
Maka yang nampak - wallohu ta'ala a'lam - bahwasannya kebaikan dan kejelekan saling kalah mengalahkan, jatuh menjatuhkan, maka hukum itu milik bagi sang pemenang, ia menguasai yang kalah dan hukum itu miliknya sehingga seakan-akan keberadaan yang kalah tidak ada sama sekali, maka apabila kebaikan pada seorang hamba telah menang, kebaikan itu akan mengangkat kejelekan yang sangat banyak pada diri seorang hamba, kapan ia bertaubat dari kejelekan akan ada suatu akibat dari sebab taubatnya yaitu kebaikan yang sangat banyak yang terkadang bertambahlah kebaikannya sehingga menghapus kejelekannya.
Maka ketika ia bersungguh-sungguh untuk bertaubat, benar taubatnya dan taubat itu tumbuh dari lubuk hati yang paling dalam, terbakarlah segala kejelekan yang pernah lewat padanya sehingga seolah-olah kejelekan itu tidak ada sama sekali.
إن التائب من الذنب كمن لاذنب له
" Sesungguhnya orang yang bertaubat dari dosa , maka seolah-olah orang yang tidak memiliki dosa "
Dosa adalah penyakit hati
Sangatlah jelas bahwa kejelekan dan dosa adalah penyakit hati, sebagaimana demam atau panas adalah penyakit badaniyah. Orang yang sakit apabila sembuh dari sakitnya dalam keadaan sehat yang sempurna maka kembalilah kekuatannya dan bisa jadi lebih baik lagi dari sebelumnya sehingga seolah-olah ia tidak pernah sakit sama sekali.
Maka kekuatan itu sekedudukan dengan kebaikan dan penyakit sekedudukan dengan dosa-dosa demikian pula kesehatan sekedudukan dengan taubat.
Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa sallam berkata :
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أََخْطَأَ خَطِيْئَةً نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ، فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ، وَإِنْ عَادَ زِيْدَ فِيْهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ، وَهُوَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوْبِهِمْ مَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
“Sesungguhnya jika seorang hamba berbuat kesalahan atau dosa dititikkan pada hatinya satu titik hitam. Namun bila ia menarik diri (berhenti) dari dosa tersebut, beristighfar dan bertaubat, dibersihkan hatinya dari titik hitam itu. Akan tetapi bila tidak bertaubat dan malah kembali berbuat dosa maka bertambah titik hitam tersebut, hingga mendominasi hatinya. Itulah ar-ron (tutupan) yang Alloh Subhanahu wa Ta'ala sebutkan di dalam ayat :
كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا يَكْسِبُونَ
"Sekali-kali tidak bahkan ada ron pada hati-hati mereka dengan sebab apa yang mereka usahakan(perbuat)" (QS.Al-Muthaffifin: 14)” (HR. Ahmad, 2/297, At-Tirmidzi no. 3334, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani rohimahullohu dalam Shohih Sunan At-Tirmidzi dan Asy-Syaikh Muqbil rohimahullohu dalam Ash-Shohihul Musnad Mimma Laisa fish Shohihain no. 1430).
Seseorang yang sakit yang tidak akan kembali kesehatannya selamanya tentunya lemahlah kesehatannya, diantara orang-orang yang sakit ada yang kembali kesehatannya karena kuatnya sebab dari kesembuhan dan sebab tersebut bisa mengalahkan penyakitnya, maka kembalilah kesehatan badannya sebagaimana semula. Dan diantara mereka orang-orang yang sakit ada yang kembali kesehatannya bahkan lebih baik lagi, lebih kuat dari sebelumnya karena kuatnya sebab kesehatan dan perkasanya sebab kesehatan tersebut dalam mengalahkan semua sebab-sebab kelemahan dan penyakit sehingga sering keberadaan adanya penyakit justru sebagai suatu sebab kesembuhannya.
Sebagaimana apa yang dikatakan oleh sya'ir :
لعل عتبك محمود عواقبته
وربما صحت الأجسام بالعلل
" Barangkali cercaanmu terpuji akibatnya "
" Seringkali kesehatan badan dengan sebab adanya penyakit "
Hendaknya kita selalu takut untuk berbuat dosa kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala, Kalaupun tergelincir, segeralah bertaubat kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala dan menutupnya dengan kebaikan, agar hati dapat bersih kembali.
Seandainya ada yang mengatakan " jika seseorang bertaubat maka apakah pahala amalannya akan kembali ? "
Maka yang nampak - wallohu ta'ala a'lam - bahwasannya kebaikan dan kejelekan saling kalah mengalahkan, jatuh menjatuhkan, maka hukum itu milik bagi sang pemenang, ia menguasai yang kalah dan hukum itu miliknya sehingga seakan-akan keberadaan yang kalah tidak ada sama sekali, maka apabila kebaikan pada seorang hamba telah menang, kebaikan itu akan mengangkat kejelekan yang sangat banyak pada diri seorang hamba, kapan ia bertaubat dari kejelekan akan ada suatu akibat dari sebab taubatnya yaitu kebaikan yang sangat banyak yang terkadang bertambahlah kebaikannya sehingga menghapus kejelekannya.
Maka ketika ia bersungguh-sungguh untuk bertaubat, benar taubatnya dan taubat itu tumbuh dari lubuk hati yang paling dalam, terbakarlah segala kejelekan yang pernah lewat padanya sehingga seolah-olah kejelekan itu tidak ada sama sekali.
إن التائب من الذنب كمن لاذنب له
" Sesungguhnya orang yang bertaubat dari dosa , maka seolah-olah orang yang tidak memiliki dosa "
Dosa adalah penyakit hati
Sangatlah jelas bahwa kejelekan dan dosa adalah penyakit hati, sebagaimana demam atau panas adalah penyakit badaniyah. Orang yang sakit apabila sembuh dari sakitnya dalam keadaan sehat yang sempurna maka kembalilah kekuatannya dan bisa jadi lebih baik lagi dari sebelumnya sehingga seolah-olah ia tidak pernah sakit sama sekali.
Maka kekuatan itu sekedudukan dengan kebaikan dan penyakit sekedudukan dengan dosa-dosa demikian pula kesehatan sekedudukan dengan taubat.
Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa sallam berkata :
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أََخْطَأَ خَطِيْئَةً نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ، فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ، وَإِنْ عَادَ زِيْدَ فِيْهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ، وَهُوَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوْبِهِمْ مَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
“Sesungguhnya jika seorang hamba berbuat kesalahan atau dosa dititikkan pada hatinya satu titik hitam. Namun bila ia menarik diri (berhenti) dari dosa tersebut, beristighfar dan bertaubat, dibersihkan hatinya dari titik hitam itu. Akan tetapi bila tidak bertaubat dan malah kembali berbuat dosa maka bertambah titik hitam tersebut, hingga mendominasi hatinya. Itulah ar-ron (tutupan) yang Alloh Subhanahu wa Ta'ala sebutkan di dalam ayat :
كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا يَكْسِبُونَ
"Sekali-kali tidak bahkan ada ron pada hati-hati mereka dengan sebab apa yang mereka usahakan(perbuat)" (QS.Al-Muthaffifin: 14)” (HR. Ahmad, 2/297, At-Tirmidzi no. 3334, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani rohimahullohu dalam Shohih Sunan At-Tirmidzi dan Asy-Syaikh Muqbil rohimahullohu dalam Ash-Shohihul Musnad Mimma Laisa fish Shohihain no. 1430).
Seseorang yang sakit yang tidak akan kembali kesehatannya selamanya tentunya lemahlah kesehatannya, diantara orang-orang yang sakit ada yang kembali kesehatannya karena kuatnya sebab dari kesembuhan dan sebab tersebut bisa mengalahkan penyakitnya, maka kembalilah kesehatan badannya sebagaimana semula. Dan diantara mereka orang-orang yang sakit ada yang kembali kesehatannya bahkan lebih baik lagi, lebih kuat dari sebelumnya karena kuatnya sebab kesehatan dan perkasanya sebab kesehatan tersebut dalam mengalahkan semua sebab-sebab kelemahan dan penyakit sehingga sering keberadaan adanya penyakit justru sebagai suatu sebab kesembuhannya.
Sebagaimana apa yang dikatakan oleh sya'ir :
لعل عتبك محمود عواقبته
وربما صحت الأجسام بالعلل
" Barangkali cercaanmu terpuji akibatnya "
" Seringkali kesehatan badan dengan sebab adanya penyakit "
By Andre and Nisa
http://obat-penyejuk-hati.blogspot.com